Kamis, 20 Maret 2014

Mengidentifikasi Benthos Laporan praktikum



BAB I PENDAHULIAN

1.1  Latar Belakang

       Air adalah suatu zat pelarut yang bersifat yang sangat berdaya guna,yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah besar dari pada zat cair lainnya.  Sifat-sifat ini dapat dilihat dari banyak unsur-unsur pokok yang terdapat dalam air laut (Hutabarat, S & S.M. Evans. 2005 dalam blog dianaastrii.blogspot.com)
Masing-masing habitat mempunyai ciri-ciri tersendiri dan adanya perubahan lingkungan dimana habitat itu tinggal, maka akan menyebabkan jumlah jenis dari kelimpahan organisme yang hidup di dalamnya berbeda-beda. Walaupun mempunyai lingkungan hidup yang berbeda-beda, tetapi pada masing-masing habitat tersebut terdapat interaksi antara faktor biotik dan abiotik.
Perairan umum adalah bagian permukaan bumi yang secara permanen atau berkala digenangi oleh air baik air tawar, air payau, maupun air laut, mulai dari garis pasang surut terendah ke arah daratan dan badan air tersebut terbentuk secara alami ataupun buatan (UU No. 7, 2004).
Perairan umum meliputi sungai, sungai mati (oxbow lake), lebak-lebung (floodplain), saluran irigasi, kanal, estuaria, danau, situ, waduk, rawa, goba (lagoon), genangan air (telaga, kolong-kolong, dan legokan-legokan) (Fajri & Agustina, 2013).
Kualitas suatu perairan sangat berpengaruh terhadap kemampuan produktifitas fitoplankton, penurunan kualitas perairan akan menyebabkan penurunan kelimpahan fitoplankton yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap kelayakan suatu perairan untuk kegiatan perikanan.
Rendahnya tingkat produktivitas di perairan pada umumnya berhubungan dengan tingkat atau cara pengeloaan yang baik.  Cara ini membahayakan kelestarian populasi ikan di perairan tersebut.  Akibat tidak adanya perhitungan sama sekali mengenai populasi ikan pada tahun-tahun berikut (Odum, E.P, 1971)
1.2  Tujuan & Manfaat
Tujuan diadakan praktikum ini adalah mahasiswa dapat melihat, mengamati, mengetahui serta mengidentifikasi benthos apa saja yang ada atau hidup di substrat dasar perairan kolam ikan nila yang ada di Departemen Perikanan PPPPTK Pertanian Cianjur.

Manfaat diadakannya praktikum ini yaitu setiap mahasiswa dapat mengidentifikasi benthos apa saja yang ada atau hidup di substrat dasar perairan kolam ikan nila yang ada di Departemen Perikanan PPPPTK Pertanian Cianjur.

.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Air adalah suatu zat pelarut yang bersifat yang sangat berdaya guna,yang mampu melarutkan zat-zat lain dalam jumlah besar dari pada zat cair lainnya.  Sifat-sifat ini dapat dilihat dari banyak unsur-unsur pokok yang terdapat dalam air laut (Hutabarat, S & S.M. Evans. 2005 dalam blog dianaastrii.blogspot.com)
Berdasarkan habitatnya, Aquatic ecosystem atau ekologi perairan terbagi atas 3 jenis yaitu: (Fajri & Agustina, 2013)
a.       Fresh Water Aquatic, yaitu habitat air tawar yang terdiri dari perairan mengalir (lotic) dan perairan tergenang (lentic).
b.      Marine Water Aquatic, yaitu habitat air laut yaitu suatu habitat yang menitikberatkan pada pola hubungan antar jasad dan hubungan antara jasad dengan laut sebagai lingkungannya.
c.       Brackhis Water Aquatic, yaitu habitat air payau atau habitat estuaria yaitu suatu habitat yang dipengaruhi oleh pasang surut air laut. laut tercampur dengan air tawar sehingga sering juga disebut daerah ekoton atau daerah peralihan.
Bentos mencakup semua organisme yang hidup didasar atau di dalam dasar perairan.  Berdasarkan ukurannya, bentos dikelompokkan menjadi makrobentos (tersaring dengan alat saringan bertingkat atau SIEVE SET.  US.  30) dan mikrobentos.  Menurut Fachrul (2007) ukuran bentos diantaranya adalah makrobentos yaitu 1,0 -5,0 mm, mesobentos yaitu 0,1 -1,0 mm dan mikrobentos yaitu < 0,1 mm.  Sedangkan menurut batasan biologis digolongkan menjadi fitobentos (golongan tumbuhan) dan zoobentos (golongan hewan) (Fajri & Agustina, 2013). 
Peranan bentos di perairan (Fajri& Agustina, 2013)  :
a.Mampu mendaur ulang bahan organik
b. Membantu proses mineralisasi
c. Menduduki posisi penting dalam rantai makanan
d.Indikator pencemaran
Pengambilan contoh bentos di danau atau sungai yang berarus lemah serta subtrat dasar yang lunak, umumnya menggunakan Ekcman Grab. Untuk pengambilan bentos di sungai yang dangkal dan subtrat dasar yang keras / bebatuan digunakan Surber atau Square-Foot Sampler dan atau bingkai kuadrat.  Untuk perairan pantai atau laut yang dangkal yang subtract dasarnya keras digunakan Petersan Grab atau Smith-Mc Intyre Grab atau Ongel Peel Sampler atau Shipek Grab.  Pengumpulan bentos pada masing-masing lokasi dapat secara acak maupun secara stratifikasi (Dahuri, 1997). Metode pengambilan sample bentos menurut Suin (2002) dapat dilakukan dengan :
a.       Metode kolonisasi (dengan container sampler atau core sampler)
b.      Metode perangkap (dengan trap sampler)
c.      Metode tangkap segera (immediate sampler dengan surbur, pipa paralon, eckman grab, atau Petersen grab)

Berdasarkan ukurannya benthos dibagi menjadi 3, yaitu :
a.       Makrobenthos
Lebih besar, lebih terlihat, benthos yang lebih besar dari 0,5 mm. Beberapa contohnya adalah cacing polychaeta, bivalvia, echinodermata, anemo laut, karang, spons, tubellarians, dan ada yang lebih besar yaitu crustacea seperti kepiting, lobster dan cumaceans.

b.      Meiosbenthos
benthos kecil yang berukuran ± 0,5 mm, tetapi lebih besar dari 32 μm dalam ukuran. Beberapa contohnya nematoda, foraminiferans, beruang air, gastrotriches, dan lebih besar seperti crustacea seperti copepoda dan ostracodes.

c.       Mikrobenthos
Benthos mikropis yang berukuran kurang dari 32 μm dalam ukuran. Beberapa contoh adalah bakteri, diatom, amuba.

BAB III METODOLOGI
3.1 Waktu dan Tempat
            Praktikum ini dilakukan pada hari Jumat tanggal 14 Maret 2014 pada pukul 08.00 s.d. selesai, dan bertempat di ruangan laboratorium Departemen Perikanan PPPPTK Pertanian Cianjur.

3.2 Alat dan Bahan
·         Paralon
·         Saringan/Seser
·         Botol Sampel/Nampan
·         Ember/Toples
·         Mikroskop/kaca pembesar (lup)
·         Buku kunci identifikasi benthos
·         ATK
·         Gelas Object
·         Tissue
·         Caver Glass
3.3   Langkah Kerja

·         Pengambilan sampel
1.      Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan!
2.      Sasaran pencarian benthos dari kolam yang ada di Departemen Perikanansebanyak 4 kolam; saluran inlet kolam dan saluran irigasu

·         Identifikasi benthos
1.      Pengamatan dilakukan dengan mengambil lumpur yang ada di perairan, kemudian dilakukan pencucian lumpur dengan menggunakan alat penyaring
2.      Pengamatan benthos  dilakukan mulai dari yang ada di dalam lumpur, dasar perairan dan yang menempel di benda-benda (batu, kayu, kantong plastik) di sekitar periaran
3.      Gambarkan jenis benthos yang ditemukan untuk kemudian diidentifikasi dengan menggunakan buku identifikasi dan hitung jumlahnya.



















BAB IV HASIL & PEMBAHASAN
4.1 Hasil
No
Benthos yang ditemukan
Gambar dan nama spesies
Gambar dan nama spesies
1
Freshwater Mussel

Kingdom         : Animalia
Subkingdom    : Metazoa
Filum               : Mollusca
Kelas               : Pelecypoda
Ordo                : Eulamellibranchiata
Subordo          : Integripalliata
Famili              : Umionidae
Genus              : Anadonta
Spesies            : Anadonta woodiana Lea
2
Predaceous Diving Beetle Larva

Kingdom Animalia (Animals) Phylum Arthropoda (Arthropods) Subphylum Hexapoda (Hexapods) Class Insecta (Insects) Order Coleoptera (Beetles)
Atau
Arthropods - Arthropoda >> Insects - Insecta >> Beetles - Coleoptera >> Predacious Diving Beetles – Dytiscidae
3
Pouch Snail
Keterangan: Pouch siput mudah untuk mengidentifikasi. Mereka coklat, abu-abu, atau hitam siput yang memiliki pembukaan di sisi kiri. (Kebanyakan siput terbuka di sebelah kanan.) Siput ini juga memiliki paru-paru bukan insang, sehingga mereka bernapas di permukaan. Siput ini bisa sampai ½ inci panjang.
4
Gilled Snail
Siput gilled memiliki insang yang mereka gunakan untuk bernapas, seperti kerang / kerang lainnya Cangkang terbuat dari kalsium karbonat. Sebuah pintu seperti piring, disebut operculum untuk melindungi siput didalam dan sebagai tempat tinggalnya. Mereka memakan bahan tanaman dan kadang-kadang memakan rumput di pada bahan organik mati. Betina biasanya bertelur dalam kelompok dan self-pupuk. Mereka biasanya tumbuh menjadi sekitar 0,5 inci sampai 75 inci.
5
Midge Larva
Klasifikasi Midge Larva
Kingdom : Hewan
Fillum : Arthropoda
Kelas : Serangga (Insecta)
Ordo : Diptera
Famili : Culicidae
6
Leech












KLASIFIKASI LEECH:
* Kingdom : Animalia
* Filum   : Annelida
* Kelas   : Clitellata
* Ordo    : Haplotaxida
* Subkelas: Hirudinea
* Genus   : Hirudo
* Spesies : Hirudo medicinalis (menurut Linnaeus, 1758)

CIRI-CIRI:
1. Habitatnya di air tawar, darat dan air laut.
2. Tubuhnya tidak memiliki rambut dan parapodia.
3. Bentuk tubuhnya pipih.
4. Di kedua ujung tubuhnya terdapat alat isap, untuk menempel pada korban dan mengisap darahnya.
7
Giant Water Bug

Giant Water Bug adalah keluarga serangga yang dikenal sebagai "raksasa bug air". Sebagian besar spesies dalam keluarga  Giant Water Bug ini masih merupakan kumbang terbesar di dunia. Serangga ini adalah predator paling gesit, menangkap dan memakan ikan dan katak. Mereka sangat pnter menipu musuhnya dan bisa bergerak di permukaan air, menunggu mangsa mendekat.
8
Tubifex
Klasifikasi cacing rambut (Tubifisid) sebagai berikut :
Phylum : Annelida
Kelas : Oligochaeta
Ordo/bangsa : Haplotaxida
Famili/suku : Tubificidae
Genus/marga : Tubifex
Spesies/ jenis : Tubifex sp
Cacing Tubifex sering juga disebut cacing rambut karena bentuk dan ukurannya seperti rambut. Ukurannya kecil dan ramping, panjang 1- 2 cm. warna tubuhnya kemerah – merahan.

4.2 Pembahasan
            Dari hasil praktikum, kami mendapatkan beberapa jenis benthos yaitu : Tubifex, Giant Water Bug, Leech, Midge Larva, Gilled Snail, Pouch Snail, Predaceous Diving Beetle Larva, Freshwater Mussel.
Bentos mencakup semua organisme yang hidup didasar atau di dalam dasar perairan.  Berdasarkan ukurannya, bentos dikelompokkan menjadi makrobentos (tersaring dengan alat saringan bertingkat atau SIEVE SET.  US.  30) dan mikrobentos.  Menurut Fachrul (2007) ukuran bentos diantaranya adalah makrobentos yaitu 1,0 -5,0 mm, mesobentos yaitu 0,1 -1,0 mm dan mikrobentos yaitu < 0,1 mm.  Sedangkan menurut batasan biologis digolongkan menjadi fitobentos (golongan tumbuhan) dan zoobentos (golongan hewan) (Fajri & Agustina, 2013). 
Peranan bentos di perairan (Fajri& Agustina, 2013)  :
a.Mampu mendaur ulang bahan organik
b. Membantu proses mineralisasi
c. Menduduki posisi penting dalam rantai makanan
d.Indikator pencemaran
Pengambilan contoh bentos di danau atau sungai yang berarus lemah serta subtrat dasar yang lunak, umumnya menggunakan Ekcman Grab. Untuk pengambilan bentos di sungai yang dangkal dan subtrat dasar yang keras / bebatuan digunakan Surber atau Square-Foot Sampler dan atau bingkai kuadrat.  Untuk perairan pantai atau laut yang dangkal yang subtract dasarnya keras digunakan Petersan Grab atau Smith-Mc Intyre Grab atau Ongel Peel Sampler atau Shipek Grab.  Pengumpulan bentos pada masing-masing lokasi dapat secara acak maupun secara stratifikasi (Dahuri, 1997). Metode pengambilan sample bentos menurut Suin (2002) dapat dilakukan dengan :
a.       Metode kolonisasi (dengan container sampler atau core sampler)
b.      Metode perangkap (dengan trap sampler)
c.      Metode tangkap segera (immediate sampler dengan surbur, pipa paralon, eckman grab, atau Petersen grab)
Berdasarkan ukurannya benthos dibagi menjadi 3, yaitu :

Makrobenthos
Lebih besar, lebih terlihat, benthos yang lebih besar dari 0,5 mm. Beberapa contohnya adalah cacing polychaeta, bivalvia, echinodermata, anemo laut, karang, spons, tubellarians, dan ada yang lebih besar yaitu crustacea seperti kepiting, lobster dan cumaceans.
Meiosbenthos
benthos kecil yang berukuran ± 0,5 mm, tetapi lebih besar dari 32 μm dalam ukuran. Beberapa contohnya nematoda, foraminiferans, beruang air, gastrotriches, dan lebih besar seperti crustacea seperti copepoda dan ostracodes.

Mikrobenthos
Benthos mikropis yang berukuran kurang dari 32 μm dalam ukuran. Beberapa contoh adalah bakteri, diatom, amuba.

BAB V PENUTUP
5.1 Kesimpulan
                 Setelah melakukan praktikum identifikasi terhadap benthos yang ada di perairan di perairan kolam departemen perikanan PPPPTK pertanian cianjur dapat disimpulkan :
·         kami mendapatkan beberapa jenis benthos yaitu : Tubifex, Giant Water Bug, Leech, Midge Larva, Gilled Snail, Pouch Snail, Predaceous Diving Beetle Larva, Freshwater Mussel.
5.2 Saran

                 Diharapkan pengambilan sampel tidak hanya satu tempat waktu saja, dan pengambilan titik sampel di perbanyak agar banyak benthos yang tersaring jadi kita bisa mengidentifikasi lebih banyak lagi benthos.
DAFTAR PUSATAKA
Fajri & Agustina. 2013. Penuntun Pratikum Ekologi Perairan. Pekanbaru.UR press.pekanbaru
Odum, E. P., 1971. Fundamentals of Ecology. W. B. Saunder Company. Philadelphia. 574 hal.
Sachlan, 2006. Planktonologi. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan-Unri.
                 www.dianaastrii.blogspot.com
                 www.hadikuntaw.blogspot.com/2013
                 www.lamkaru.blogspot.com/2013
                 www.rumahlintahbandung.blogspot.com/2012
                 www.atsrifarissa.blogspot.com/2011
                 www.kentschools.net
                 www.bugguide.net
                 www.3diyanisa3.blogspot.com/2011